LIFE IS NEVER FLAT

Blogroll


Ketika hidup memberi kata TIDAK atas apa yang kamu inginkan, percayalah, Tuhan selalu memberi kata YA atas apa yang kamu butuhkan

Minggu, 30 Oktober 2011

PENGUKURAN

1. Besaran Fisis Standar dan Satuannya
Besaran fisika terdiari atas besaran pokok dan besaran turunan. Pada Tabel 1 diperlihatkan beberapa besaran pokok dalam satuan Internasional (SI).
Tabel 1. Satuan-satuan dasar SI

Besaran
Satuan
Simbol
Panjang
meter
m
Massa
kilogram
kg
Waktu
sekon
s
Arus listrik
Ampere
A
Temperatur
Kelvin
K
Jumlah zat
mole
m
Intensitas cahaya
candela
cd

Satuan standar pada Tabel 1 sering dinyatakan dalam bentuk pembanding. Dalam menyatakan beasaran fisika, pembanding sangat dibutuhkan agar penulisannya lebih sederhana. Pembanding tersebut harus dinyatakan dengan kaidah yang baku dengan cara meletakannya pada awal satuan. Awalan-awalan yang lebih dari satu berasal dari Bahasa Yunani, sedangkan awalan yang kurang dari satu berasal dari Bahasa Latin, kecuali femto dan atto berasal dari Bahasa Denmark. Pada Tabel 2 diperlihatkan awalan-awalan pembanding yang lazim digunakan saat ini.
Tabel 2. Awalan-awalan pembanding dalam SI
Faktor
Awalan
Simbol
Faktor
Awalan
Simbol
101
deka
da
10-1
desi
d
102
103
hekto
kilo
h
k
10-2
10-3
senti
mili
c
m
106
mega
M
10-6
mikro
µ
109
giga
G
10-9
nano
n
1012
tera
T
10-12
piko
p
1015
peta
P
10-15
femto
f
1018
eksa
E
10-18
atto
a

Contoh 1 :
Problem : “Kumpulan elektron yang bermassa 2 x 10-7 gram pada prinsipnya dapat melintasi aksektor sepanjang 5 x 1010 meter selama 2 x 10-16 sekon.”
Rangkai ulang pernyataan di atas menggunakan angka pembanding pada Tabel 2.
Solusi : “Kumpulan elektron yang bermassa 2 µg pada prinsipnya dapat melintasi aksektor sepanjang 5 Mm selama 2 x 10-16 fs.”
[Note : pernyataan di atas dimaksudkan untuk mengetahui pembanding, bukan merupakan pernyataan ilmiah].
*Sebagai bahan latihan, rangkai ulang secara bebas kalimat di atas dengan memanfaatkan Tabel 2.
Selain besaran pokok yang telah diuraikan pada Tabel 1, dikenal pula basaran turunan untuk merepresentasikan besaran fisis. Sebagai contoh kecepatan (m/s), percepatan (m/s2), gaya (kg. m/s2) dan sebagainya. 
2. Konversi Satuan
Konversi satuan merupakan perubahan ukuran satuan fisis menjadi satuan lain yang ekuivalen. Factor konversi umumnya bernilai 1. Sebagai contoh 1 mil = 1.61 km, 1m = 39.37 inci, 1 tahun cahaya = 9.461 x 1015 m, 1 eV = 1.602 x 10-19 J, 1 hp (horse power) = 746 W dan sebagainya.
Contoh 2: Berapakah nilai ekuivalen dari 90 km/jam dalam meter per sekon dan dalam mil per jam?
Solusi : Penyelesaian kasus ini membutuhkan factor konversi dasar 1000 m = 1 km; 1 jam = 3600 s; 1 mil = 1.61 km
Konversi 90 km/jam ke m/s :
90 km : A m = 1 km : 1000 m           A = 9000 m
90 km / 1 jam = 90000 m / 3600 s = 25 m/s.
Konversi 90 km/jam ke mil/jam :
1 mil : 1.61 km = B mil : 90 km           B = 90/1.61 = 55.9 mil
55.9 mil / 1 jam = 55.9 mil/jam.
3. Aturan Angka Signifikan
Penulisan angka-angka sebagai hasil pengukuran maupun perhitungan dalam sistem fisis memerlukan kaidah angka signifikan atau lazim dikenal dengan angka penting. Jumlah angka signifikan dalam operasi matematika pada sistem fisis tidak boleh lebih besar dari jumlah terkecil angka signifikan yang dilibatkan dalam operasi tersebut.
Contoh 3 :
Hitunglah jumlah dari 1,040 dan 0,2134
Solusi : Bilangan pertama 1,040 mempunyai tiga angka signifikan, sedangkan bilangan kedua 0,2134 mempunya empat angka signifikan yang masing-masing terletak di belakang koma. Dengan menggunakan aturan angka penting, maka hasil penjumlahan kedua bilangan tersebut mempunyai tiga angka signifikan, diperoleh :
1,040 + 0, 2134 = 1,2534 (salah penulisannya)
                          = 1,253   (benar penulisannya)

0 komentar:

Posting Komentar

eriwidi46.blogspot.com. Diberdayakan oleh Blogger.


Lakukan yg dapat km lakukan hari ini, sehingga besok km dapat melakukan yg tak dapat km lakukan hari ini

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More